Emma Poeradiredja, Tokoh Sumpah Pemuda Penyaksi Tiga Zaman

Emma Poeradiredja diantara keluarga besarnya di Bandung. P erempuan adalah darah dan nyawa sebuah peradaban bukanlah hal yang berlebihan. Adalah Emma Poeradiredja sosok wanoja asal Tanah Pasundan yang turut menjadi pelaku dan saksi berdirinya republik Indonesia dalam tiga babakan zaman ; revolusi, rezim Sukarno, hingga Suharto. Lahir dan besar dalam keluarga priyayi tidak serta merta menjadikannya sosok manja dan menerima segala keistimewaan kelas menengah feodal di zamannya. Sebagai salah editor Balai Pustaka dan Redaktur Kepala untuk bahasa Sunda pada Pustaka Rakyat, sang ayah Raden Kardata Poeradiredja dengan istri  Nyi Raden Siti Djariah  membesarkan Emma beserta saudaranya dalam lingkungan yang memprioritaskan pendidikan. Tak heran saudara Emma seperti Haley Koesna Poerairedja menyabet Community Leader dari The Ramon Magsaysay Award tahun 1962. Adil Poeradiredja saudara lainnya menjadi politikus dan Perdana Menteri Negara Pasundan pro-republiken. Sedari remaja Emma sudah akt

Bandung kreatif?

Gedung Sate Bandung, foto oleh Wikipedia.

Bandung menyabet sebagai salah satu kota kreatif dunia justru berasal dari kesadaran masyarakat dan kaum mudanya yang gerah dengan stagnansi lingkungan. Saya mengamati ini sebagai wujud partisipasi positif sipil dalam menyukseskan pembangunan dengan cara dan upayanya tersendiri. 

Lokomotif perubahan Bandung juga lahir dari puhuhan bahkan mungkin ratusan komunitas [perihal kuantitas pastinya belum ada riset yang menyeluruh] yang bersinergi dengan kaum menengah kota, khususnya yang mengenyam pendidikan strata lanjutan. 

Masyarakat, kelompok SDM menengah kota, dan sinergitas kantung beragam komunitas ini adalah salah satu esensi perubahan dan identitas versi Bandung. Mana versimu, kawan? Cheers.

Artikel terkait : KLIK INI!


Komentar